Rabu, 25 Januari 2017

Memandikan dan Menjemur Murai Batu

Memandikan dan Menjemur Murai Batu



         Di alam bebas burung selalu memulai acara mandinya dengan mencelupkan kedua kaki ke dalam air. Burung-burung menyukai dasar perairan yang miring. Dasar perairan sebaiknya kasar supaya burung dapat mendarat dengan kokoh. Lantai semen tampaknya cocok untuk memenuhi keinginan itu. Keamanan waktu mandi juga harus terjamin. Burung yang sedang basah kuyup Iebih sulit terbang daripada waktu bulu kering. Keamanan itu tentu saja sangat terjamin bagi murai peliharaan. Umumnya hobiis murai sudah menyediakan tempat mandi khusus untuk burung kesayanganya.
Burung-burung tersebut tidak dimandikan langsung di sangkar. ini dilakukan agar alas
kandang tidak cepat rusak dan mencegah bau yang timbul karena makanan basah tersiram air. Jika ada tempat mandi khusus maka saat murai mandi ada kesempatan untuk membersihkan sangkar dan mengganti makanan serta minuman.

Sebaiknya murai anakan dimandikan pada pagi hari. Khusus untuk murai yang sudah berkicau, jangan sampai kicauannya terpotong karena dipaksa mandi. Lebih baik waktu mandi diundur sampai sore. Kalau tidak ada panas, sebaiknya burung tidak dimandikan.

Burung yang sedang asyik mandi jangan dipaksa keluar dan tempat mandi. Apabila belum puas mandi, burung-burung di sangkar tersebut akan memakai air minumnya untuk mandi. Dibandingkan cara semprot langsung di kandang, memandikan murai di tempat khusus memang lebih baik dilakukan. Usai mandi burung wajib dijemur karena murai juga sangat
membutuhkan sinar matahari. Bagi burung, sinar matahani mempunyai banyak manfaat. Di antaranya adalah berperan dalam proses pembentukan suatu mineral, misalnya kalsium. Kalsium merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh burung murai, terutama burung yang masih kecil. Mineral mi sangat penting untuk pembentukan tutang dan mempertahankan keseimbangan sistem fisiologi. Tanpa kalsium, tulang-tulang murai akan rapuh dan mudah patah. Mineral ini tidak dapat diabsorpsi tanpa kehadiran vitamin D3. Burung memperoleh vitamin D3 dan makanan dan sintesis di kulit. Sintesis vitamin D3 di kulit membutuhkan bantuan sinar ultraviolet. Oleh karena itu, untuk menjamin kesehatannya,burung memerlukan sinar ultraviolet yang ditenima secara langsung.

Murai batu juga akan terangsang untuk berkicau terus menerus jika memperoleh sinar matahari yang cukup. Di alam bebas, sinar matahari dimanfaatkan pula untuk memamerkan
bulunya agar sang betina terpikat. Dengan mandi sinar matahari, parasit yang menempel di bulu juga berkurang jumlahnya. Di alam bebas matahari mempengaruhi proses reproduksi. Jumlah cahaya yang diterima setiap hari—disebut photoperiod— menjadi faktor alami utama untuk mengontrol spermatogenesis pada burung jantan. Jika jumlah cahaya tidak memenuhi kebutuhan, proses reproduksi tidak berjalan lancar. Photoperiod pun berperan saat murai ganti bulu. Perubahan photperiod akan mempengaruhi proses ganti bulu. Bahkan, pada jenis burung lain, perubahan itu menjadi abnormal. Dengan demikian, cahaya jelas berpengaruh terhadap pertumbuhan, metabolisme, reproduksi, dan tingkah laku

0 komentar:

Posting Komentar